Helloo..Met baca cerita sederhana yah..Sudahkah tersenyum hari ini ? Berbahagialah,, ....Welcome to my blog hopefully you enjoy it ;)

1 Jun 2012

Mimpi Dan Harapan Orang Tua

        Setiap keluarga pasti menginginkan bahkan berlomba lomba mewujudkan
keinginan berkeluarga menuju "kesempurnaan" dalam hidup berumah tangga.
Tapi bisakah itu benar benar terwujud ? ada seperti harapan kita?
       Pada awal perjalanan berumah tangga keindahan dan kenikmatan rasa
nyaman yang tentunya di rasakan.

Setelah kita mempunyai anak, banyak hal dan persoalan
yang akan di hadapi, biasanya di situlah mulai timbul
"kerikil kerikil" dalam rumah tangga.
Perbedaan pandangan/pendapat tentang bagaimana
harus menjadi "manusia" apalagi buat si anak, ini
sering kali memunculkan masalah bagi pasangan
rumah tangga.
 
   Maka Tuhan tentunya adil, semua perjodohan pastilah sudah di atur,
agar manusia dapat menjalani hidup berumah tangga dengan baik . ;)
Berbicara harapan orang tua kepada anak anaknya, semua orang tua
akan berharap anak patuh, cinta, sayang dan menghormati orang tua.
Tapi apa boleh di kata jika anak ternyata tidak seperti harapan kita ?
bahkan melukai, menyakiti hati dan perasaan orang tua.
       
Ada sedikit cerita dari saya,
--------------------------

****  " "Sebut saja pasangan nani dan agus, mereka sudah cukup lama
berumah tangga, dan meiliki dua orang anak lelaki.
Suatu ketika anak pertamanya yang baru usia15 tahun, pergi meninggalkan
rumah tanpa pamit, alias "minggat".
Betapa bingungnya nani dan agus sebagai orang tua.
Ternyata setelah anaknya pulang (dua hari pergi) bercerita, bahwa dia
mengalami stress, karena tidak naik kelas dan putus pacaran dengan ceweknya.
Nani sebagai ibu cukup terkejut mendengar anaknya bercerita, tapi merasa
maklum karena beberapa kali nani di panggil kesekolah karena anaknya
yang suka membolos.
Nani dan agus sibuk bekerja, sehingga kemungkinan kurang kontrol ataupun
komunikasi dengan anak anaknya " "   **** 

          Hmm... sakitkah ? lukakah? sedihkah? hati nani dan agus
sebagai orang tua?
---------------------
    Tentunya demikian, pasti sangat terluka melihat anak sendiri
berkelakuan demikian. Lalu bagaimana sebaiknya ? Sebagai orang tua
apalagi bekerja semua haruslah pintar pintar membagi waktu
buat anak anaknya.
Saat ini komunikasi tidak harus bertemu dan bertatap muka,
meski demikian harus sesekali itu perlu dilakukan bertemu dan
berkomunikasi secara langsung dengan anak.
Sehingga kita tahu keinginan, kebutuhan, harapan, dan problem
si anak, karena hubungan anak dan orang tua tentunya ada ikatan bathin.
Dan itu akan lebih dirasa nyaman buat si anak.
         Banyak orang tua senang bahagia hanya karena di hormati,
di turuti oleh si anak, padahal anak menghormati sekedarnya saja
karena sebagai anak yang di lahirkan.
Di sini, sering saya melihat kekecewaan orang tua selanjutnya, ketika
orang tua sakit, dan menjalani hari tua. Banyak anak yang kurang perduli,
bahkan berakibat luka hati kekecewaan mendalam pada orang tua.

        Menurut saya, sebaiknya jadilah orang tua yang menanamkan
kasih sayang pada anak sejak lahir, sampai terbentuk karakter dan sifat
cinta kasih sayang itu melekat pada sisi pribadi anak. Di sayangi, di cintai,
pastilah akan di hormati, karena rasa hormat otomatis muncul dan
terdorong dari hati anak yang paling dalam, bukan karena
permintaan dari orang tua.Tapi terbentuk dari pribadi anak yang mempesona.

Tetap jadilah orang tua yang mandiri, jangan menuntut anak, bisa memahami
tujuan anak, sehingga tidak menjadi beban anak sebelum dia mencapai
kehidupan yang dia anggap layak untuk dirinya.
Selalu bimbing dan jalin komunikasi (keterbukaan) yang baik kepada anak,
berikan selalu hak haknya, dan tunjukkan kita sebagai orang tua bisa paham
dan mengerti akan hak haknya.

   Satu lagi jangan menjadi orang tua yang hanya merasa sudah cukup
(ibu) melahirkan, merawat, (ayah) memberi nafkah, jangan seperti itu saja,
ada yang lebih yaitu "bertanggungjawab" kehidupan anak anak di kemudian hari.
Jangan sampai waktu kita di dunia sia sia hanya bekerja dan mencari uang
atau sibuk dengan urusan masing masing. Lalu anak jadi "korban" orang tua
yang "rakus" akan dirinya sendiri. ;)

**** Semoga anak anda menjadi yang seperti anda harapkan,
mencintai, menyayangi dan menghormati anda . ;)
Salam sukses keluarga bahagia

**asiknet
**sepenggal cerita