Helloo..Met baca cerita sederhana yah..Sudahkah tersenyum hari ini ? Berbahagialah,, ....Welcome to my blog hopefully you enjoy it ;)

3 Feb 2013

Membuka Kembali "Sinisme" Bertrand Russel


     Salah satu tokoh pemikir Bertrand Russel, yang mempunyai kemampuan analisa
sangat tajam dan mendalam, keluasan wawasan yang memantik kekaguman, atau
secara prestise status dengan latar belakang akademis yang mapan, professor logika
dan matematika yang merupakan salah satu bidang keilmuannya.
Hmm..cukup menarik bukan untuk kita ketahui ?

Kesederhanaan dalam berujar dan daya seni yang mampu dipancarkan dalam
meracik kata-kata pembentuk kalimat, sembari membuang jauh keegoannya yang
membuat penikmat karya-karyanya tidak merasa bosan dalam menghayati alur
pemikirannya kendatipun belum dibekali oleh wawasan keilmuan yang setara.

Figur pemikir bebas dan filosof yang kontroversial. Karya-
karyanya terkenal luas dalam berbagai bidang, dari filsafat, 
bahasa, politik, sains, hingga agama. Meski dikenal dengan 
pandangannya yang keras dan kritis terhadap agama, namun 
sosiolog Max Weber justru menyebutnya sebagai “laki-laki 
kalem yang religius”. 
Bertuhan Tanpa Agama merupakan karya paling provokatif 
yang dihasilkan penulis tentang sains, filsafat, dan agama ini, 



sejak awal hingga akhir masa hidupnya.
Buku ini menghadirkan sekumpulan tulisan komprehensif penulis, serta penolakannya 
yang keras terhadap akar-akar fundamentalisme, irasionalisme dan dogmatisme 
dalam beragama.
    ”Mengajarkan bagaimana hidup tanpa kepastian, namun tanpa dilumpuhkan 
oleh keragu-raguan, barangkali merupakan tugas utama filsafat yang pada jaman kita 
ini masih bisa dilakukan untuk mereka yang mempelajarinya".
_______________________
 Salah satu, kutipan wawancara, Bertrand Russel.

**--------
  Apakah keimanan karena logika saja merupakan kepercayaan yang berbahaya?

Bukankah logika tidak sempurna dan tidak memadai tanpa hukum spiritual dan moral?
Tak seorangpun yang mau memakai otak meski ia agnostik, "hanya mengimani logika saja".
Logika berkaitan dengan kenyataan, sebagian teramati, sebagian lagi disimpulkan.
Pertanyaan apakah ada kehidupan masa depan dan pertanyaan apakah ada Tuhan
berkaitan dengan kenyataan, dan orang agnostik percaya bahwa pertanyaan-pertanyaan
itu harus diselidiki mirip dengan pertanyaan, "Apakah akan ada gerhana rembulan besok?"
Namun kenyataan saja tidak cukup untuk menentukan tindakan, karena tidak diberitahukan
apa tujuan yang harus kita capai. Dalam wilayah tujuan-tujuan, kita memerlukan hal lain
selain logika.
    Orang agnostik menemukan tujuan dalam hatinya sendiri dan bukan dalam perintah
dari luar. Coba kita ambil contoh: Misalkan Anda ingin bepergian dengan kereta api dari
New York ke Chicago; Anda akan menggunakan logika untuk mengetahui kapan kereta
api berangkat, dan orang yang mengira bahwa ia punya kemampuan mengetahui atau
intuisi yang menyuruhnya agar menyesuaikan dengan jadwal akan dianggap agak bodoh.
Namun tak ada jadwal yang akan memberitahu bahwa pergi ke Chicago adalah bijaksana.
Jelas dalam menentukan apakah hal itu bijaksana, ia mesti memperhitungkan fakta-fakta lain;
namun dibalik segala fakta, ada tujuan yang dianggapnya cocok untuk diusahakan, dan
bagi orang agnostik sebagaimana orang-orang lain, hal-hal ini termasuk dalam wilayah
yang bukan wilayah logika, meski tidak harus bertentangan sama sekali dengan logika.
Wilayah yang saya maksudkan adalah emosi dan perasaan dan keinginan.
______________________

Untuk menjadi manusia yang "maju",
membaca, membedah wawasan menjadi bahan pertimbangan, menambah ilmu dan pengetahuan,
hidup ini terus "berjalan", berlomba, mencari dan mencari apa itu sebuah "kebenaran",
sebelum kita "memutuskan". :)
------------




**Asiknet.