Helloo..Met baca cerita sederhana yah..Sudahkah tersenyum hari ini ? Berbahagialah,, ....Welcome to my blog hopefully you enjoy it ;)

23 Agu 2012

"Teropong" Kehidupan

"Dia sekarang dalam cobaan, hidup mewah hidup enak semua serba ada"
kata seorang pria dalam sebuah percakapan.
"Berhati-hatilah dengan hidupmu yang serba enak sekarang, karena
hidup ini penuh dengan cobaan"   ucapan dari seorang yang mulai
"memudar" kulit wajahnya karena termakan usia.
 ----------
Sama-sama mengucapkan kata cobaan, tetapi bisa terasa dan dirasakan
cukup berbeda kala dua orang yang berkata
dalam usia dan pengalaman yang berbeda.
Mungkin pada intinya memperingatkan, hanya saja
kita tidak tahu mana yang betul betul tulus bahwa
 itu adalah sebuah "pesan".Tentu saja bingung bagi
yang belum "menikmati" pahit getirnya, hitam
putihnya hidup, atau mungkin menganggapnya
tak perlu di ambil hati.
Bagi yang sudah "kenyang" akan pengalaman hidup,
pasti tahu dan bisa membedakan mana yang tulus dan benar.
Saya sendiri lebih menyukai dan lebih percaya jika nasehat
atau pesan itu dari orang.. siapapun, baik tua, muda yang
terpenting tau latar belakang hidupnya yang telah tahu dan
pernah merasakan pahit getirnya hidup.
Apalagi yang mengalami dan melalui hitam putihnya kehidupan
dan berhasil mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan hidup.
Hidup memang tidak mudah tapi juga tidaklah sulit, selama kebenaran
sebagai prinsip menjalaninya.

*** Kisah David dan Tania :
 David dan tania merupakan saudara sepupu, perbedaan tingkat status 
sosial ekonomi keluarga yang membuat mereka seakan tidak seperti saudara. 
Kehidupan keluarga david, yang serba cukup, (ibadah, materi) 
membuat mereka selalu melihat sebelah mata kepada kaum "terpinggir"
Dan merasa semua kedepan akan baik-baik saja (sebuah jaminan).
 ------
    David, seorang pria yang baru saja menikah, dengan latar belakang 
hidup kecukupan, dengan ajaran agama yang kuat dalam keluarganya.
Tetapi "ilmu" kehidupan dan bagaimana harus hidup tidak ada dalam 
keluarganya, memang yang tertanam dan terpenting adalah "iman", 
bagi keluarganya.
Bagi david itu bekal yang sudah cukup sebagai "modal" menempuh 
kehidupan selanjutnya.
     Setelah menikah dia harus keluar dari rumah orang tuanya, mulailah 
dia mengarungi bahtera rumah tangga.
Semua berjalan mulus, tanpa rintangan, hidup seperti air mengalir, 
berbekal iman, dan apa adanya itulah prinsip hidupnya, pada awalnya.

    Tania, seorang wanita dengan latar belakang hidup yang serba 
kekurangan atau lebih tepatnya belum ada keberuntungan dalam hidupnya. 
Masa kecil dan remaja terenggut oleh derita yang selalu datang, jangankan baju 
baru, bisa membeli baju bekaspun sebuah keajaiban bagi tania.
Tapi dia punya cita cita yang tinggi, meski kehidupan yang jatuh bangun 
derita bertubi-tubi menghampirinya.
Ketika sama-sama tujuh tahun dalam menjalani kehidupan banyak sekali 
perbedaan yang terjadi antara david dan tania.

      David berpegang pada iman yang kuat, dan takdir menjalani hidup 
apa adanya, tidak berani melakukan perubahan yang lebih baik 
untuk keluarganya.
       Tania, berjuang dan selalu berjuang melakukan perubahan 
meningkatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya bagi keluarga
tercintanya.
Karena, tania tahu rasanya kehidupan yang belum "beruntung" sangatlah 
tidak enak, dan dia selalu memperjuangkan perubahan bagi dirinya dan 
orang-orang yang "tersingkir" dari nikmatnya hidup.
        Kehidupan david yang datar-datar saja, tidak menyadari bahwa 
kehidupan di depannya menunggu sejuta permasalahan. Dan david 
tidak siapkan untuk itu.

Suatu ketika ....

 david mendengar khabar tania, yang hidupnya jauh lebih baik
dari david.. , dan david berkata, "tania sedang dalam cobaan hidup 
enak". (terkesan iri).
Tania yang mendengar "celoteh" itu tentu saja hanya tersenyum... 
dan berkata " dia suatu ketika akan tahu perkataannya".
    
    Beberapa tahun kemudian, merebaklah berita david mengalami depresi 
karena dipusingkan oleh masalah keluarganya. Istri yang selalu menuntut, 
dan anak-anaknya yang tidak bisa dia atur apalagi dia kendalikan. 
Maklum keadaan jaman telah berubah, tuntutan kebutuhan hidup 
tentu saja ikut berubah.
Kehidupannya sangat kacau.
    
Sedang tania tetaplah hidup dengan kebahagiaan perjuangan bagi 
sesama kaum yang belum beruntung dengan sejuta cita-cita.
Kebahagiaan selalu menjemputnya, dan menunggunya sepanjang waktu.
Lengkap, menuju kesempurnaan hidup impian setiap manusia yang 
ada di dunia.(umumnya) .
------------------
Bisakah kita meneropong kebenaran hidup orang lain, tanpa bekal 
pengalaman hidup di dalam diri ?
Itu hanya sifat iri dengki yang ada, maka jangan sekali-kali mencoba 
melakukannya...dan "berkata", andai belum pernah "menari" dalam badai 
kehidupan.
Juga.. jika sama sekali tidak tahu, bagaimana harusnya hidup itu..
Sebab,  waktu akan membuktikan kebenaran ..;)

 ----------
Khalil Gibran, mengatakan: "Jiwa-jiwa yang terkuat muncul dari sejuta derita; 
dan karakter yang kuat ditempa dengan banyaknya luka-luka." 
Pengalaman, penderitaan, baik fisik maupun mental, merupakan proses 
penggodokan jiwa dan karakter manusia. 
Orang yang memiliki karakter dan jiwa yang besar pastinya telah MENGALAMI
dan MELALUI  berbagai derita dan keprihatinan.

 **asiknet ;)
**nama, bukan nama sebenarnya